TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
PENGAPLIKASIAN MESIN HIPNOTERAPI DAN GOOGLE GLASS
SEBAGAI MEDIA PENGGANTI HUKUMAN MATI
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
7
NAMA :
TRIANA
AFRIANI H.E.
(1519250008)
INDAH FERISTYANI (1519250040)
ADE RAHMAWATI (1519250046)
DOSEN PENGAMPUH :
DELLA
OKTAVIANY, S.KOM, M.T.I
SEKOLAH TEKNIK
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL
INFORMATIKA MULTI DATA PALEMBANG
SEMESTER GAZAL TAHUN AJARAN 2015-2016
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Atas
berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami dari kelompok Tujuh jurusan TI1A dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi ini tepat pada
waktu yang diinginkan dan ditargetkan. Adapun tugas makalah yang kami buat ini
bertemakan teknologi seperti apa yang akan menjadi tren di masa depan. Ada banyak
ide yang keluar dari pemikiran kami baik itu ide di bidang teknologi informasi
dan komunikasi, transportasi, maupun entertaiment. Namun dengan begitu banyak
pertimbangan dan diskusi akhirnya kami memilih “Pengaplikasian Mesin Hipnoterapi dan Google Glass sebagai Media
Pengganti Hukuman Mati“ sebagai judul dari makalah kami.
Sebagai
mahasiswa yang masih sangat perlu banyak belajar. Kami menyadari apabila makalah ini masihlah banyak
kekurangan. Dan untuk itu keritik dan saran yang membangun sangatlah kami
nantikan. Dan atas semua bantuan, bimbingan dan dukungan dari Ibu Della
Oktaviany, S.Kom, M.T.I. dan teman-teman baik
dari kelas TI1A maupun teman-teman di media sosial kami ucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Palembang, 13 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5-6
1. 1 LATAR BELAKANG ......................................................................... 5-6
1. 2 RUMUSAN MASALAH...................................................................... 6
1. 2. 1
MASALAH I ............................................................................... 6
1. 2. 2
MASALAH II ............................................................................. 6
1. 3 TUJUAN................................................................................................ 6
1. 4 SASARAN ............................................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 7-10
2. 1
HIPNOTERAPI ................................................................................... 7-9
2. 1. 1
KEGUNAAN HIPNOTERAPI ................................................ 7-8
2. 1. 2 MESIN
HIPNOTERAPI .......................................................... 8-9
2. 2 GOOGLE
GLASS (GOOGLE SMARTGLASS) ............................. 10
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 11-13
3.
1 PEMBAHASAN MASLAH I................................................................ 11-13
3. 2 PEMBAHASAN
MASALAH II .......................................................... 13
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 14
4. 1
KESIMPULAN ..................................................................................... 14
4. 2 SARAN ................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................ 15
SURAT
PERNYATAAN
Kami
yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Ade Rahmawati (1519250046)
Indah
Feristyani (1519250040)
Triana
Afriani H.E (1519250008)
Jurusan : Teknik
Informatika
Kelas : TI1A
Dengan ini menyatakan bahwasanya makalah yang
berjudul “Pengaplikasian Mesin
Hipnoterapi dan Google Glass sebagai Media Pengganti Hukuman Mati“ ini merupakan benar hasil karya kami yang
kami buat guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi kami. Adapun untuk
melengkapi isi dari makalah ini kami menggunakan beberapa situs di internet
sebagai sumber kami. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sadar dan sebenar-benarnya.
Mahasiswa jurusan Teknik Informatika, kelas TI1A, kelompok Tujuh.
Yang bertandatangan dibawah ini;
Ade Rahmawati Indah Feristyani Triana
Afriani H.E.
NPM: 1519250046 NPM: 1519250040 NPM: 1519250008
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
1
LATAR BELAKANG
Kemunculan pasar bebas atau lebih sering kita sebut MEA (Masyarakat Ekonomi
Asian) digagas pada tahun 1992. Pada tahun itu semua negara ASEAN (Association
of South East Asia Nations) berkumpul guna membentuk suatu komunitas,
menciptakan keamanan dan perdamaian dan ekonomi yang kuat sehingga bisa
berkompetisi dengan negara-negara yang ada di Asia bahkan di dunia. Para
pemimpin ASEAN sepakat membentuk pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada
akhir 2015 mendatang. Dengan adanya ini maka perdagangan yang ada di kawasan
Asia Tenggara dengan mudah berjalan, tanpa adanya syarat-syarat atau pungutan
yang menyulitkan. Bahkan orang Vietnam bisa melamar pekerjaan di Alfamart dengan mudah layaknya warga negara
indonesia. Begitu pun sebaliknya warga Indonesia bisa melamar pekerjaan di
negara ASEAN dengan mudah pula.
Ketika jalur perbatasan antar Negara
seolah-olah ditiadakan karena adanya kesepakatan ini. Maka kegiatan masyarakat
baik di dalam maupun di luar negeri akan semakin bebas dan sulit untuk diawasi.
Ketika seorang tahanan saja bisa mengendalikan bisnis narkobanya dari dalam
sel. Saat dimana seseorang yang bersantai bisa menjadi korban pembunuhan di
rumahnya sendiri. Dan keadaan dimana hotel atau gedung dengan pengamanan
lengkap bisa menjadi lokasi bom bunuh diri. Lalu apakah mungkin keaman dan
ketertiban bisa jauh lebih baik dari sebelum diadakannya pasar bebas ini.
Keadaan dimana nantinya tingkat kriminalitas
akan bertambah, bukan hanya karena himpitan ekonomi melainkan juga karena
pergeseran gaya hidup masyarakat. Mengingat bahwa cukup banyak vonis mati yang
dijatuhkan kepada mereka yang termasuk dalam kategori mampu. Kami pun sadar dengan resiko meningkatnya
pelanggaran-pelanggaran hukum yang
berat.
Mungkin akan ada banyak pihak yang mengatakan
bahwa hukum dapat mengantisipasi munculnya keadaan tersebut. Baiklah, mungkin
saja ini tidak akan menjadi masalah besar jika pelanggaran yang dibuat dan
hukuman yang didapatkannya tidaklah berat. Lalu bagaimana dengan kemungkinan
banyaknya vonis mati yang akan dikeluarkan pengadilan nantinya. Apakah semua
pihak akan menerima keputusan tersebut. Pelaku pelanggar hukum berat
(pembunuhan terencana, pengedaran narkoba besar-besaran, kejahatan terorisme,
dan lain-lain) akan ditahan kemudian menjadi terdakwa, di vonis mati lalu
dieksekusi. Keadaan ini akan berulang lagi pada terdakwa hukuman mati lainnya.
Belum lagi vonis mati bukan hanya berlaku di Indonesia melainkan juga di
beberapa negara anggota ASEAN lainnya. Lalu dimanakah letak harkat dan martabat
seorang manusia. Apakah kehidupan manusia hanya sebatas penyeleksian?
Ketika keadaan diatas benar-benar terjadi
masalah yang muncul pun tidak hanya terfokus pada itu saja. Masalah baru
seperti munculnya pihak yang pro dan kontra terhadap hukuman mati pun dapat
menjadi ancaman perpecahan. Oleh karena kesepakatan pelaksanaan pasar bebas
tidak mungkin untuk dipungkiri. Kami pun menyadari bahwa yang menjadi masalah bukanlah
persaingan melainkan tingkat kriminalitas nantinya. Dan untuk itu kami pun
memilih “Pengaplikasian
Mesin Hipnoterapi dan Google Glass sebagai Media Pengganti Hukuman Mati“ sebagai judul kami.
1.
2
RUMUSAN MASALAH
1.
2. 1 MASALAH I
Bagaimana
cara mengaplikasikan mesin hipnoterapi dan google glass untuk menjadi sarana
pengganti hukuman mati?
1. 2. 2 MASALAH
II
Apa manfaat
pengaplikasian alat tersebut sebagai media pengganti hukuman mati?
1.
3
TUJUAN
Adapun ide ini kami usulkan dengan tujuan untuk mengantisipasi
pelanggaran hukum berat yang memungkinkan dijatuhkannya eksekusi mati dan mencari
jalan tengah atas pro-kontra pengadaan dan pelaksanaan hukuman mati di Indonesia.
Adapun alasan yang mendukung tujuan tersebut kami tulis sebagai jawaban dari
rumusan masalah kami (Bab III/ Halaman 13).
1.
4
SASARAN
Lembaga
penegak hukum yang bertanggungjawab atas
pendakwaan dan pelaksanaan hukuman mati. Baik itu
instansi Kepolisian,
Lapas, Kejaksaan,
maupun Pengadilan. Baik itu di daerah maupun di pusat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1 HIPNOTERAPI
Hipnoterapi adalah
terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi hipnotis. Kata "Hipnotis"
adalah kependekan dari istilah James Braid's (1843)
"neuro-hypnotism", yang berarti "tidurnya sistem syaraf".
Orang yang terhipnotis menunjukan karakteristik tertentu yang berbeda dengan orang yang tidak terhipnotis, yang paling
jelas adalah mudah disugesti.
Hipnoterapi sering digunakan untuk memodifikasi perilaku subjek,
isi perasaan, sikap,
juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan,
sakit sehubungan stress,
manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi.
Berikut
diuraikan berbagai gelombang otak disertai dengan aktivitas yang terkait:
§
Beta (14 –
25 Hz)(normal)
Atensi,
kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan
dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi lawan/lari.
§
Alpha (8 –
13 Hz)(meditatif)
Relaksasi, pembelajaran
super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan
produksi serotonin,
kondisi pra-tidur, meditasi, awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious).
Tidur bermimpi
(tidur REM/Rapid Eye
Movement), peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk
pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional,
berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang
dipelajari, hypnogogic imagery,
meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
§
Delta (0,5 –
3 Hz)(tidur dalam)
Tidur tanpa mimpi,
pelepasan hormon pertumbuhan,
kondisi non fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah
sadar (unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika
diinduksi dengan Holosinc.
2. 1. 1 KEGUNAAN
HIPNOTERAPI
Hipnotis banyak digunakan
dibidang seperti pengobatan dan olahraga. Dimana dilakukan untuk mengubah
mekanisme otak manusia dalam menginterprestasikan pengalaman dan menghasilkan
perubahan pada persepsi dan tingkah laku. Aplikasi hipnotis untuk tujuan
perbaikan (therapeutic) dikenal sebagai hipnoterapi.
Hipnoterapi telah
terbukti memiliki beragam kegunaan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
berkenaan dengan emosi dan perilaku. Bahkan beberapa kasus medis serius seperti
kanker dan serangan jantung, hipnoterapi mempercepat pemulihan
kondisi seorang penderita. Hal ini sangat dimungkinkan karena hipnoterapi diarahkan
untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memprogram ulang penyikapan
individu terhadap penyakit yang dideritanya.
Hipnotis sangat berguna
dalam mengatasi beragam kasus berkenaan dengan kecemasan, ketegangan, depresi,
phobia dan dapat membantu untuk menghilangkan kebiasaan buruk seperti
ketergantungan pada rokok, alkohol dan obat-obatan. Dengan memberi sugesti,
seseorang terapis dapat membangun berbagai kondisi emosional positif berkenaan
dengan menjadi seorang bukan perokok dan penolakan terhadap rasa ataupun aroma
rokok.
Khusus
untuk phobia, hipnoterapi digunakan untuk mereduksi kecemasan
yang mengambil alih kontrol individu atas dirinya. Hal ini dapat diwujudkan
dengan menciptakan suatu gambaran nyata tentang kondisi yang menyebabkan phobia
namun individu tetap dalam kondisi relax, sehingga membantu mereka untuk
menyesuaikan ulang reaksi mereka pada kondisi yang menyebabkan phobia menjadi
normal dan respon yang lebih tenang.
Hipnoterapi dapat
digunakan untuk membawa orang mundur ke masa lampau atau Regresi
kehidupan masa lalu untuk mengobati trauma dengan memberikan kesempatan untuk mengubah
“fokus” perhatian. Hipnoterapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan
optimalitas pembelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran, hipnoterapi dapat
aplikasikan untuk meningkatkan daya ingat, kreativitas, fokus, merubuhkan
tembok batasan mental (self limiting mental block) dan lainnya.
2. 1. 2 MESIN
HIPNOTERAPI
Pada dasarnya mesin hipnoterapi ini memanfaatkan sinar
dan suara sebagai media penghinopsisannya. Lalu bagaimana
sinar dan suara dapat mempengaruhi kegelisahan dan tingkat stres? Para Hipnoterapis mengakui bahwa kecemasan merupakan masalah umum yang populer
sebagai penyebab keadaan stres yang tinggi, ketegangan dan
berbagai masalah fisik.
Sama halnya seperti saat kita
berbicara tentang ANS (sistem saraf otonom) kita akan menyadari bahwa sinar dan suara adalah bagian dari tubuh yang mendominasi alam bawah sadar. Baik itu termasuk tekanan darah
tinggi, kecepatan detak jantung, suhu
perifer rendah tubuh dan
keadaan mental. Menurut Dr Juan Abascal
dan Dr. Laurel Brucato, yang tergabung dalam Komunitas Dade di Perguruan Tinggi Miami, telah melakukan
pengukuran pengaruh
dari intensitas sinar dan pemrograman
suara pada mekanisme
saraf manusia. Mereka
menemukan bukti
substansial bahwa penggunaan sinar dan suara akan secara teratur mengurangi kecemasan dan memberikan kekuatan bagi
penggunanyna untuk
mengatasi stres.
Pada pelaksanaannya peneliti
mengukur ketegangan otot, konduktivitas kulit, suhu ujung jari, denyut jantung, tekanan
darah dan indikator lainnya. Dan dari penelitian
tersebut didapatkan hasil bahwa sesi hipnoterapi sinar dan suara menunjukkan efek
relaksasi
yang lebih dalam dari apa yang diperoleh dengan teknik
relaksasi tradisional. Buka hanya itu,
subjek atau pasien yang melakukan serangkain hipnoterapi
dengan bantuan sinar dan suara ini pun merasa
lebih santai, dan memproduksi hormone yang
menangkal rasa cemas pada dirinya.
Dari
12 sinar dan sound system yang tersedia hanya satu ynag dapat menghasilkan
binaural yang ketukannya diperlukan untuk menghasilkan gelombang ke otak guna mencapai ketenangan dan
kesehatan untuk mengurangi
kecemasan dan untuk melepaskan bahan kimia otak anti-kecemasan. Melalui
penelitian ada satu sinar dan instrumen suara yang telah diunggulkan dan dipercaya dapat memberikan keterbukaan bawah sadar pada pelajar.
Dimana program sinar dan suara dalam instrumen
itu dirancang dalam suatu unit yang dapat menjalankan tugas-tugas
tersebut. Teknik energi, dimana memanfaatkan sinar
dan suara apabila dapat membentuk gelombang otak yang tepat akan meningkatkan produktivitas
di daerah manapun yang dilalui. Alpha dan Beta
Kita
semua membutuhkan beberapa Alpha siang hari. Namun penting bahwa Alpha menjadi
hanya "Melewati"
stasiun pada siklus tidur.
Terlalu lama berhenti di stasiun tersebut (terlalu lama tidur
siang) dapat menyebabkan kita menjadi, pemalas, sistem
imunitas berkurang, tersingkir
dari pergaulan
masyarakat, hidup penuh dengan prasangka, pemuasan nafsu yang
berlebihan, kurangnya kreativitas (tidak produktif), kehilangan peluang, banyak waktu yang terbuang
sia-sia, tidak disiplin, hidup dalam keraguan.
Otak
Beta digunakan untuk banyak hal.
Namun terlalu banyak waktu yang dihabiskan di sana akan menyebabkan masalah over-run
pada Beta yang dapat menyebabkan kerusuhan mental, seperti: kepedulian dari
apa yang orang lain pikirkan, takut
kesendirian, insomnia, ketidakmampuan untuk
bersantai, penyempitan cara berpikir, terlalu kritis, masalah dalam belajar. Di sisi lain terlalu
sedikit Beta bisa
mengakibatkan: pelupa, kurangnya
motivasi, tidak bertanggung jawab
kepada orang lain, rasa
kusam jiwa, pikiran
tidak terorganisir, kurangnya
rutinitas terorganisir.
Garis
Intensitas Hipnotis Menggunakan Sinar dan Suara:
Perhatian
peringatan 15-20 Hz
Pikiran
/ Tubuh Balance 10Hz
Peningkatan
Kreativitas 5 - 9HZ
Pemecahan
Masalah 4 - 7HZ
Persiapan
Tes 8 - 12Hz
Motivasi
13 - 43Hz
Memori
8-12Hz
Touretts
Syndrome 31Hz
Depresi
13 - 20Hz
Fibromyalgia
8 - 12Hz
Kelelahan
Kronis 12 - 20Hz
Lupus
0 - 8Hz
Perhatian
Gangguan 13 - 31Hz
Manic
Depression 8 - 10Hz
Kenangan
Masa Kecil 0
- 5Hz
2. 2 GOOGLE GLASS (GOOGLE SMARTGLASS)
Google
Glass adalah komputer yang bisa dipakai langsung yang saat
ini sedang dikembangkan oleh perusahan terkemuka Google melalui proyek riset
dan pengembangan Project Glass. Perangkat ini menampilkan informasi dalam format
bergaya telepon pintar, yang bisa terhubung
ke Internet melalui perintah
suara bahasa
alami.
Saat ini, kacamata yang
diproduksi tidak memiliki lensa terpasang, namun Google sedang mempertimbangkan
kemitraan dengan produsen kacamata seperti Ray-Ban atau Warby Parker, serta dengan para pengecer, agar konsumen bisa mencoba perangkat
sebelum membelinya. Explorer Edition tidak bisa digunakan oleh orang-orang yang
memakai kacamata resep, namun Google telah
mengonfirmasi bahwa mereka akan berupaya agar Glass bisa beroperasi dengan
lensa yang sesuai dengan resep pemakainya.
Google Glass sedang
dikembangkan oleh Google X, yang sebelumnya juga telah mengembangkan teknologi futuristis
lainnya seperti mobil swatantra. Proyek ini diumumkan
melalui Google+ oleh kepala Project Glass, Babak Parviz seorang teknisi lensa kontak,
Steve Lee seorang manajer produk dan
spesialis geolokasi, dan Sebastian Thrun pengembang Udacity yang juga ikut
mengembangkan proyek mobil swatantra. Google telah mematenkan desain
Project Glass. Thad Starner, seorang pakar teknologirealitas
tertambah, adalah pemimpin teknis proyek ini.
BAB III
PEMBAHASAN
3.
1 PEMBAHASAN MASALAH I
Masalah I :
Bagaimana cara mengaplikasikan mesin hipnoterapi dan
google glass untuk menjadi sarana pengganti hukuman mati?
Pembahasan : Seperti yang kita ketahui pada landasan teori
mengenai mesin hipnoterapi dan google glass (Bab 2/ Halaman 8-13) sebelumnya.
Kita dapat mengetahui bahwa mesin hipnoterapi dapat memberikan efek rileks bagi
penggunanya sesuai dengan intensitas cahaya dan suara yang diberikan. Sedangkan Google sebagai
perusahaan teknologi besar dengan Google Glass sebagai teknoogi terbarukannya saat ini memberikan penawaran akan tampilan
tiga dimensi atau nyata atas rekaya
teknologi bagi penggunanya. Dan oleh karena itu kami mengajukan ide
pengapikasian kedua alat tersebut sebagai sarana pengganti hukuman mati, dengan
rincian mekanisme kerja sebagai berikut: (Gambar 4.0 Gambaran Alat)
Alat yang dibutuhkan:
ü Mesin Hipnoterapi
ü Google Glass atau Smart Glass sejenis lainnya
ü Komputer pemantau (ketegangan
otot, konduktivitas kulit, suhu ujung jari, denyut jantung, tekanan
darah dan indikator lainnya)
ü Alat-alat pendukung lainnya
Catatan :
Karena pada pelaksanaan sebenarnya mesin hinoterapi
dan google glass sama-sama menggunakan kacamata dan headset atau earphone, maka
baik alat maupun fungsinya akan dijadikan satu. Dan dijelaskan lebih lanjut
pada teknis pelaksaan.
Pihak yang berperan dalam pelaksanaan:
ü Divisi Pemantau: Dokter, Psikolog, dan Kepolisian atau
pihak yang bertanggungjawab atas penjatuhan dan atau pelaksanaan hukuman mati
ü Divisi Rekayasa Cerita : Psikolog dan Tim Pembuat
Cerita (Sutradara, Aktor, dan pihak-pihak yang berperan lainnya)
Teknis Kerja:
1. Pembuatan
Alur Cerita
Disini Divisi Rekaya Cerita akan saling berkerjasama membuat alur cerita
atau bisa disebut juga film. Dimana jalan cerita atau film tersebut memaksa si
pengguna untuk memiliki pandangan atau bisa dikatakan kehidupan kedua (baru).
Nah, disinilah peran psikolog dibutuhkan
dan dituntut untuk dapat berkerjasama dengan Tim Pembuat Cerita agar tayangan yang dibuat nantinya dapat diterima
secara alamiah oleh si pengguna.
Gambaran :
Sama halnya saat kita menonton film
atau drama yang durasi waktu tayangnya sekitar ± 2 jam. Dimana selama jalan
cerita berlangsung ada banyak emosi yang keluar. Baik itu sedih, marah, kesal,
senang, maupun ragam emosi lainnnya. Nah, hasil atau efek yang sama seperti
itulah yang kami harapkan dapat diterima atau dirasakan si pengguna nantinya.
Catatan : Karena
sebenarnya ide yang kami ajukan barulah konsep awal jadi, untuk pembahasan
pembuatan alur cerita yang lebih dalam kami belum bisa menjelaskannya.
.
2. Penggunaan
Alat
1. Pada tahap pertama ini, si pengguna (terdakwa)
dibiarkan dalam posisi santai diatas ranjang atau kursi santai.
2. Disini si pengguna dituntut untuk menggunakan headset
serta pendeteksi suhu, detak jantung, tekanan darah dan konduktivitas otot pada
badan dan ujung-uung jarinya (komponen mesin hipnoterapi) dan juga mengenakan kacamata
pintar (google glass). Dimana komponen-komponen tersebut terhubung dengan komputer
analog dan pemantau.
Headset : Untuk
memberikan masukan suara. . Karena pada dasarnya masukan suara pada mesin
hipnoterapi terikat pada frekuensinya dan bukan pada bunyi suaranya, maka
diperkirakan tidak ada tabrakan suara antara masukan mesin hipnoterapi dengan
tayangan rekaya cerita.
Kacamata : Untuk
memberikan keluaran berupa tayangan dalam bentuk 3 dimensi (nyata). Karena
keluaran dari kacamata pada mesin hipnoterapi berupa gelombang dan atau sinar,
maka dperkirakan tidak ada tabrakan antara keluaran dari mesin hipnoterapi
dengan google glass.
Komputer
Pemantau: Komputer Analog (untuk
menerima masukan berupa tekanan, suhu, dan sejenisnya dari si pengguna. Dan
memberikan keluaran berupa grafik).
Komputer Hybrid
(untuk menterjemahkan keluaran dari komputer analog kedalam bentuk tulisan,
angka ataupun gambar. Dan juga memberikan tayangan perkembangan cerita dari apa
yang dilihat si pengguna dengan kacamatanya.
3. Dan dengan pemeriksaan psikologi sebelumnya psikolog akan
menentukan dan memberikan seberapa lama durasi dan seberapa besar intensitas
cahaya dan suara, serta tayangan apa yang harus diberikan kepada si pengguna.
4. Setelah durasi penggunaan alat selesai. Si pengguna
dibiarkan untuk istirahat dan menstabilkan diri selama beberapa waktu. Sebelum
nantinya harus melakukan pemeriksaan psikologi lagi.
5. Langkah-langkah tersebut akan dilakukan selama
beberapa kali dan dalam tempo waktu
tertentu, hingga hasil yang diharapkan didapatkan.
Catatan : Karena
penggunaan dari pengkolaborasian alat ini belum pernah melalui pengujian dan
pemeriksaan sebelumnya jadi, kira-kira seperti inilah bayangan kami akan mekanisme
kerja kedua alat tersebut.
3. 2 PEMBAHASAN MASALAH II
Masalah II : Apa manfaat pengaplikasian alat tersebut sebagai media
pengganti hukuman mati?
Pembahasan : Adapun ide ini kami ajukan dengan mempertimbangkan manfaat-manfaat, seperti:
1.
Mengembalikan
hak untuk hidup para terpidana hukuman mati.
2.
Sebagai sarana
mediasi bagi pihak yang pro dan kontra terhadap hukuman mati.
3.
Melindungi dan
memperjuangkan hak para keluarga atas anggota keluarganya.
4.
Mengembalikan
harkat dan martabat terdakwa hukuman mati sebagai manusia.
5.
Merealisasikan
makna atas diadakannya hukum itu sendiri.
BAB IV
PENUTUP
4. 1 KESIMPULAN
Cara kerja
mesin hipnoterapi yang memberikan efek rileks bagi penggunannya memberikan
kesempatan bagi para terpidana hukuman mati untuk berada
dalam keadaan tenang dan stabil. Sedangkan google glass yang
memberikan tampilan tiga dimensi atau nyata bagi para penggunanya memberikan kesempatan bagi para
terpidana hukuman mati untuk hidup dengan sudutpandang yang berbeda dari
sebelumnya.
Ketika
manusia terlahir dalam keadaan tanpa dosa. Menjalani kehidupan dan mendapatkan
pengaruh buruk dari berabagai pihak.
Membuat mental menjadi rusak sehingga mempengaruhi sifat dan sikap orang tersebut. Maka, sesungguhnya
memberikannya
kesempatan untuk hidup dengan pengarahan yang baik adalah suatu keharusan. Sama halnya
seperti anak yang mempelajari bahasa dari apa yang ia dengar. Mengenal sesuatu
dari apa yang ia lihat dan pegang, serta melakukan sesuatu berdasarkan apa yang
ia pikirkan. Maka seperti itulah cara kerja alat ini
mengubah jalan pikiran dan kehidupan para terpidana hukuman mati yang
menggunakannya.
4. 2 SARAN
Pada dasarnya manusia dilahirkan dengan karakter dan kehidupannya
masing-masing. Dan bukankah
kepribadiaan seseorang merupakan identitas akan dirinya? Sama halnya seperti efek buruk yang diakibatkan pada pengkloning
hewan-hewan pilihan. Seperti itu juga sebenarnya alat ini membuat identitas dan
perbedaan pada sudutpandang para terpidana hukuman mati ditiadakan.
Didikan dan pengawasan yang baik dari orangtua, lembaga sekolah, dan
lingkunngan sekitar jauh lebih diperlukan dibandingkan dengan penggunaan alat
ini. Sama halnya seperti pepatah yang mengatakan bahwa “mencegah jauh lebih
baik daripada mengobati”, maka seperti itulah harapan kami akan pembentukan
karakter anak bangsa di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
(Diakses
Jumat, 16 Oktober 2015, 15.29 WIB)
(Diakses Jumat, 16 Oktober 2015/ 14.50 WIB)
(Diakses
Selasa, 20 Oktober 2015/ 12.43 WIB)
(Diakses
Selasa, 20 Oktober 2015/ 13.22 WIB)
(Diakses
Selasa 20 Oktober 2015/ 13.25 WIB)
0 komentar:
Posting Komentar